Lulusan UNIMED Diingatkan: Belajar Tak Berakhir di Wisuda, Hadapi Tantangan Zaman Butuh Strategi dan Semangat Pantang Menyerah

Media Barak Time.com
By -
0


Baraktime.com|Medan

Di hadapan ribuan lulusan Universitas Negeri Medan (UNIMED), Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. menyampaikan pesan yang mengena: jangan berhenti belajar setelah wisuda. Dalam orasi ilmiah pada acara Wisuda UNIMED periode Mei 2025 yang digelar di Auditorium UNIMED, Kamis (22/5/2025), Guru Besar sekaligus Ketua Senat ini menekankan pentingnya strategi dan semangat belajar sepanjang hayat di tengah perubahan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi.


“Tak ada kesuksesan tanpa strategi,” ucap Prof. Syawal dengan tegas.


Ia menegaskan bahwa hari wisuda bukanlah akhir dari perjalanan belajar, melainkan awal dari pembelajaran yang sesungguhnya. Para lulusan harus siap menghadapi dunia kerja yang terus berubah karena hadirnya otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI).


Prof. Syawal menyebutkan bahwa saat ini, ada tiga jalur utama yang bisa ditempuh lulusan, yaitu menjadi ASN, bekerja di industri, atau membangun usaha sendiri. Apa pun pilihannya, semua membutuhkan keterampilan digital, kemampuan berpikir kritis, dan kemauan untuk terus belajar.


Mengutip laporan World Economic Forum, ia menyebutkan bahwa 85 juta pekerjaan terancam tergantikan oleh teknologi. Di beberapa negara Asia seperti Tiongkok, Thailand, dan Malaysia, penggantian pekerjaan oleh mesin bahkan sudah mencapai lebih dari 70 persen.


“Semua jurusan tetap relevan di era AI, asalkan mau terus belajar,” tegasnya.


Prof. Syawal juga membeberkan empat sektor yang menjanjikan di masa depan, yakni teknologi informasi, e-commerce, energi terbarukan, dan ekonomi kreatif. Ia menyebut 20 pekerjaan masa depan seperti data analyst, AI specialist, digital marketing, hingga cybersecurity sebagai peluang bagi lulusan yang ingin unggul.


Namun ia mengingatkan, keterampilan saja tidak cukup. Diperlukan strategi, seperti membangun jaringan, mudah beradaptasi, tidak cepat menyerah, dan terus menambah wawasan lintas bidang. Bahkan lulusan dari jurusan non-teknis pun bisa bersaing jika memiliki daya juang dan kemauan belajar.


Dalam orasinya, Prof. Syawal juga mengangkat kisah inspiratif dari tokoh dunia seperti Faraday, Edison, Jan Koum (pendiri WhatsApp), hingga William Tanuwijaya (pendiri Tokopedia asal Siantar) sebagai contoh nyata bahwa semangat belajar dan pantang menyerah mampu membawa perubahan besar.


Ia menutup orasi dengan kalimat penuh makna: “A lifelong learner is a lifelong winner.”


Pesan itu jadi pengingat bagi seluruh wisudawan UNIMED, bahwa hanya dengan terus belajar dan berstrategi, mereka bisa menang menghadapi tantangan zaman. (Red) 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)