Alkisah pada
awal pembukaan kampung Rasau pertama dipimpin seorang raja bernama Raja
Jahanopan Hasibuan. Beliau memimpin kerajaan Rasau dengan tegas dan bijaksana.
Dalam memimpin kerajaannya yang wilayahnya sampai ke Bangai didampingi
seorang Hulu Balang atau kepala Laskar yang begitu patuh dan taat padanya.
Semua titah sang Raja selalu
dilaksankaan dengan senang hati.
Namun pada suatu
waktu sang hulubalang merasa sedih karena sang raja telah mangkat , demi
kesetiaannya pada raja dia bersedia di kubur hidup-hidup bersama sang Raja
dengan posisi duduk.
Ironisnya
Penguburan Hulubalang dilakukan hidup-hidup dengan posisi duduk dan sebagai
tanda dibuatlah nisannya dari batu yang diukir berbentuk manusia. Saat beliau
akan ditanam dia berpesan kepada masyarakat setempat, Jika bencana akan datang,
Dia akan memberi isyarat atau tanda berupa gemuruh. Hal itu dulunya sering
terdengar suara gemuruh dari arah seberang sungai Barumun sebagai tanda akan
datang banjir. Mendengar tanda itu, masyarakat memiliki waktu untuk
menyelamatkan diri dari bencana banjir
yang akan melanda kampung itu.
Posting Komentar
0Komentar