Baraktime.com|Palembang
Penganiaya Muhammad Luthfi, seorang dokter koas
dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera
Selatan, DT menyatakan keinginannya untuk berdamai. Kuasa hukum DT, Titis
Rachmawati, menyampaikan bahwa keluarga pelaku siap bertanggung jawab dan akan
menanggung seluruh biaya pengobatan. Silakan sampaikan jika ada tambahan atau
perubahan lain yang diinginkan!
"Saya
datang ke sini (Mapolda Sumsel) membawa (DT) baik-baik, memohon maaf, dan
bertanggung jawab menemui keluarga korban. Kita akan sebijak mungkin semuanya,
anak-anak kita. Dengan kondisi seperti ini, LD juga terganggu kejiwaannya
dengan kondisi yang sudah dipelintir-pelintir," kata Titis di Mapolda
Sumsel, Jumat (13/12).
Titis menegaskan bahwa kekerasan dalam dunia
pendidikan, terutama terhadap calon dokter, tidak dapat dibenarkan. Namun, ia
menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi karena emosi sesaat yang memicu
tindakan penganiayaan oleh DT terhadap Luthfi. Meski begitu, sebagai kuasa
hukum, Titis akan berupaya mencari jalan damai antara kedua belah pihak.
"Kita akan upayakan
mediasi dan bertanggung jawab atas pembiayaan pengobatan. Kita juga akan
menemui dekan dan kaprodi untuk meminimalisir masalah ini agar tidak melebar
terlalu jauh," ujarnya.
Hingga Jumat sore, DT
masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Subdit 3 Jatanras Polda Sumatera
Selatan. Sebelumnya diberitakan, video penganiayaan seorang dokter koas di
Palembang bernama Muhammad Luthfi viral di media sosial. Lutfhi dalam
video terlihat dipukuli oleh seorang pria yang belakangan diketahui berinisial
DT. Saat itu LD yang merupakan rekan Luthfi sesama dokter koas, membawa ibunya
LN dan sopirnya DT untuk berbicara dengan Lutfhi terkait pergantian piket koas
di tahun baru. Namun, Luthfi dinilai tidak merespons permintaan itu hingga DT
tersulut emosi dan terjadi pemukulan.(red/Sumber : Kompas.com)
Posting Komentar
0Komentar