PANTUN

Media Barak Time.com
By -
0

Gambar hanya sebuah ilustrasi
 

Oleh Wan Ades Iskandar Nan Sakti

Dalam keseharian masyarakat melayu dulunya pantun merupakan wahana untuk menyampaikan keinginan. Pantun  adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang merupakan ungkapan perasaan dan pikiran yang dapat menghibur sekaligus menegur.  Sebab pantun juga dibagi sesuai dengan perasaan dan pikiran seseorang. Diantaranya ada Pantun jenaka yag berisikan hal-hal lucu dan menarik. Jadi, makna pantun jenaka adalah untuk menghibur pembacanya. Begitu juga dengan pantun nasehat yang  isinya penuh dengan nasehat-nasehat kepada seseorang

Disamping itu ada juga pantun teka-teki yang sifatnya juga untuk menghibur yang berisikan petanyaan-pertanyaan yang harus dijawab juga dengan pantun. Sedangkan pantun kiasan adalah pantun yang berisikan perumpaan atau ibarat. Biasanya digunakan untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat.

Pantun sangat menarik untuk di kembangkan, namun saat ini pantun sudah sangat jarang kita dengarkan. Kecuali pada acara pernikahan yang sampai hari ini masih tetap dibudayakan.  Pantun terdiri dari 4 baris dan setiap barisnya berisikan 8-14 suku kata. Ada sampiran dan isi serta rimanya a-b-a-b.

- Pantun Jenaka

Ikan  lele dimakan gelatik

Perut lapar  pertanda kosong

Kamu itu memanglah cantik

Tapi sayang giginya banyak yang ompong


Laksamana hang jebat semakin sombong

Merasa hebat dan sering mengejek

Masih kecil kok sudah ompong

Kalau kulihat mirip seperti nenek Kojek


Pantun Nasehat

Hidup manusia hanya sekali

Waktu tak terasa dijemput mati

Rakus didunia tiada henti

Kecuali kubur yang akan menjemput nanti


Buat apa berbaju batik

Lebih cantik pakai selendang

Untuk apa berparas cantik

Kalau tidak mau sembahyang

 

Pantun Teka-Teki

Terbang tinggi si burung elang

Hinggap sebentar di pohon meranti

Anak ramai ibunya seorang

Bila di petik berapi-api? (mancis)


Anak dara pandai menari

Bakat didapat turun temurun

Kalau tuan bijak besatari

Apa yang naik tak pernah turun? (Umur)


Pantun Kiasan

Kusangka hari dah malam

Rupanya begitu cepat datangnya siang

Kusangka bunga mekar berseri

Rupanya layu dihisap kumbang


Maknanya : disangka gadis yang ditaksir masih sendiri, ternyata telah di ambil orang lain.

Sang pangeran pegang kemudi

Berlayar menuju pulau terasi

Sangat elok tanaman padi

Semakin tunduk semakin berisi

Maknanya : semakin berilmu, atau semakin kaya, atau semakin hebat. Dia akan semakin redah hati dihadapan manusia.

Mungkin masih banyak lagi yang bisa di uraikan dalam tulisan singkat ini, tapi kami berharap hal ini bisa menjadi  awal pemahaman kita dalam memahami pantun.(dikutip dari berbagai sumber)


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)