KERAJAAN HADUNDUNG YANG TERLUPAKAN

Media Barak Time.com
By -
0

Dok. KJSWIB saat menelusuri makam Jasakti Hasibuan

 Oleh : Wan Ades Iskandar Nan Sakti

Hadundung merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Hadundung ternyata memiliki cerita yang menarik untuk diceritakan bagi generasi saat ini khususnya tentang sejarah adanya kerajaa  kecil bernama kerajaan Hadundung.

Menurut H. Oloan Hasibuan salah seorang keturunan Jasakti Hasibuan (Raja pertama yang membangun kampung Hadundung) bahwa pertama kali kerajaan Hadundung ini terbentuk ketika seorang sakti bernama jasakti masuk ke wilayah Hadundung lama. Beliau berasal dari Sandean. Sandean merupakan satu wilayah yang berdekatan dengan sampean Kecamatan Sei Kanan.

Kedatangan jasakti bersama 2 orang saudaranya yang bernama japanggor dan jakarungan awalnya ingin mengembara dan membuat kerajaan sendiri.

Sesampainya mereka di perbatasan Simongi, jasakti dan saudaranya melanjutkan perjalanan karena Simongi saat itu sudah ada kerajaan yang dipimpin maharaja pinayungan nan sakti. Mereka tidak ingin menguasai daerah itu, sebab nama besar Maharaja Pinayungan sering mereka dengar karena kesaktiannya yang luar biasa.

H. Oloan Hasibuan dan Torkis Hasibuan saat di wawancarai

Akhirnya sampailah Jasakti dan saudaranya ke Hadundung lama saat ini posisinya berjarak lebih kurang 2 km dari kantor desa Hadundung. Seiring dengan perkembangan akhirnya Jasakti di nobatkan menjadi raja di Hadundung ( kalau sekarang disebut kepala desa). Saat itu kesultanan kotapinang bertahta seorang sultan yang bernama sultan Mustafa Yang Dipertuan Besar.

Ketika itu jasakti memimpin dengan arif dan bijaksana sehingga membuat rakyatnya sejahtera. Kehidupan pertanian rakyat berkembang dengan baik sehingga membuat daerah itu menjadi makmur dan sejahtera. Dengan limpahan kekayaan alam yang bisa dikelola dengan maksimal akhirnya Hadundung kala itu mendapat predikat terbaik dari segi pertanian dan mampu mengumpulkan  kupon ( semacam sertifikat penghargaan dari Belanda) yang banyak.

Masih menurut H. Oloan Hasibuan bahwa Jasakti itu bermarga Hasibuan/Dasopang sangat disegani rakyatnya. Kemudian  pada tahun 1924 masyarakat meninggalkan kampung Hadundung lama dan berpindah ketempat sekarang. Kepindahan penduduk itu dikarenakan adanya pembukaan perkebunan Normark. Dengan pembukaan kebun itu banyak masyarakat yang bekerja di perusahaan sebagai karyawan.



Lebih lanjut H. Oloan Hasibuan mengatakan bahwa pemangku adat atau garis penerus kerajaan Hadundung saat ini sudah tidak ada lagi. Oleh zuriat jasakti Hasibuan pun tidak ada yang mau melanjutkannya dengan alasan kesibukan masing-masing.

Demikian sekelumit cerita tentang awal mulanya kerajaan Hadundung yang berlokasi di Hadundung lama sebagaimana hasil wawancara dengan H. Oloan Hasibuan yang merupakan keturunan langsung Jasakti Hasibuan.

Penulis juga dan tim KJSWIB menyempatkan diri menelusuri keberadaan makam Jasakti di Hadundung lama bersama H. Oloan Hasibuan dan Torkis D.I Hasibuan (salah seorang zuriat Jasakti). Sesampai dilokasi makam penulis dan tim terus melakukan pencarian yang di pandu zuriat kerajaan. Namun karena kondisi makam dipenuhi semak belukar membuat tim sangat sukar melakukan pencarian. Tim tidak berhasil menemukan makam Jasakti Hasibuan. Ada beberapa makam yang tersisa dan perlu dilestarikan seperti makam jakarang dan zuriat lainnya.

Akhirnya penulis dan tim kembali ke kotapinang dan berharap suatu waktu akan kembali lagi ke Hadundung lama untuk mencari makam jasakti yang penuh misteri.

Kerajaan hadundung merupakan asset sejarah yang pernah ada di labuhanbatu selatan sehingga perlu diperhatikan. Banyak yang tidak mengetahui bahwa di Hadundung ada sebuah kerajaan.  Semoga kerajaan Hadundung yang terlupakan dapat dilestarikan khususnya para zuriat Jasakti yang masih ada agar secara intens melakukan perawatan terhadap situs sejarah tersebut. Sehingga di masa mendatang bisa dijadikan wisata sejarah bersama kerajaan lainnya yang ada di Labusel seperti Simongi, Sisumut, Aer Merah, Rasau, Hutagodang dan lain sebagainya.



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)