JEMBATAN RATAPAN IBU

Media Barak Time.com
By -
0


 Oleh : Wan Ades Iskandar Nan Sakti

Kau gagah berdiri tanpa peluh  sejak hindia belanda

Sebagai tonggak sejarah perjuangan yang mulia

Bagi anak nagari  tanpa pamrih penuh ikhlas

Demi hengkangnya penjajah yang durjana

 

Kau menjadi saksi sejarah dalam melawan penjajah bangsa

Hadir  sejak 1818 di desa nan indah, sejuk dan subur

Sebagai  keindahan menakjubkan dari sang khaliq

Untuk kita  nikmati dan menjadi koreksi diri

Sudah sejauhmana kita berjuang untuk negeri ini?

 

Jembatan yang penuh dengan kisah memilukan

Darah dan peluh tumpah berserakan membekas

Bermodalkan senjata bambu runcing dengan begitu gagah

Berjuang  menyerang penjajah yang serakah dan kejam

Menumpas sampai darah penghabisan demi nagari tercinta

 

Jembatan ratapan ibu

Sebagai saksi sejarah perjuangan buyung dan teman-temannya

Sebagai saksi sadisnya pembantaian penjajah bejat

Memberondong para pejuang dengan senjata membabi buta

Dor…dor…..dor……, satu persatu para pejuang gugur

Simbahan darah para pahlawan sejati mengalir deras di sepanjang jembatan

Mande meratap………terhenyu sedih melihat buah hati terkapar

Menangis pilu  membekas hati meratap syahdu pada pahlawan sejati

Semoga nagari menjadi kuat dan bangkit terbebas dari penjajahan yang memilukan.

(saat ikut lomba cipta puisi di Payakumbuh, 2018)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)