Baraktime.com|Labusel
Hanya berselang satu hari setelah kegiatan penaburan ikan di
aliran anak sungai, PT. GSL diduga Kembali
membuang limbah di aliran sungai yang mengalir ke anak sungai yang sama. Hal ini hasil
pantauan berbagai pihak di lapangan bahwa Limbah tersebut kuat diduga berasal
dari PT Gunung Selamat Lestari, Jum’at (14/11).
Ketua Gerakan Mahasiswa Labusel (GEMALAB), Risky Hasibuan,
menyatakan sikap kecewa atas kejadian ini. Ia menegaskan bahwa tindakan
pembuangan limbah ke aliran sungai tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga
mencederai upaya perbaikan lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat dan PT GSL
sehari sebelumnya. “Seperti menaruh madu di atas luka, namun sehari kemudian
menyiramnya dengan racun yang jauh lebih mematikan.”” ujarnya.
Kita hanya bisa berserah diri kepada alam, karena laporan
tinggal ke langitnya lagi yang belum kita layangkan,” ujar Risky Hasibuan
dengan nada tegas, menyinggung kekecewaan atas respons yang dianggap tidak
optimal dari pihak terkait.
Risky juga menyampaikan bahwa sebelum kejadian ini, Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) serta aparat penegak hukum (APH) turut hadir dalam
kegiatan penaburan ikan di anak sungai tersebut. Namun sangat disayangkan,
hanya satu hari setelah kegiatan itu, aliran limbah kembali terlihat mengotori
sungai.
Masyarakat berharap agar instansi terkait mengambil langkah
tegas dan melakukan investigasi mendalam untuk menghentikan dugaan pembuangan
limbah tersebut, dan masyarakat menilai bahwa menjaga kelestarian sungai adalah
tanggung jawab bersama, terutama bagi perusahaan yang beroperasi di sekitar
wilayah aliran anak sungai tersebut.
Upaya pemulihan lingkungan akan sia-sia jika pencemaran
terus berulang, sehingga diperlukan tindakan nyata dan penegakan hukum yang
konsisten demi keberlangsungan ekosistem dan kesehatan masyarakat sekitar.
Harapannya, Camat Kampung Rakyat yang baru ini lebih
responsif terhadap kejadian kejadian seperti ini di wilayah kerjanya kecamatan
kampung rakyat kabupaten Labuhanbatu Selatan.(tim).


Posting Komentar
0Komentar