Baraktime.com|Aceh Singkil
Proses rekrutmen PPPK menjadi topik
menarik untuk diteliti, terutama dalam konteks penataan Pegawai Pemerintah
Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Aceh SIngkil. Hal ini sangat urgen
dalam upaya memberikan wawasan penting bagi implementasi
kebijakan kepegawaian di Pemkab Aceh Singkil.
Hal ini sedang menjadi sorotan Ketua Lembaga
Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) Wilayah Aceh Singkil,
Khabakasah terkait proses rekrutmen P3K yang diduga tidak tegas dan
mengabaikan aturan yang ada. Karenanya beliau meminta kepada Bupati Aceh Singkil untuk segera mencopot Plh
BKPSDM dan mengevaluasi seluruh ASN bidang Informasi Kepegawaian (Inka).
Hal itu dikatakannya pada media,
Selasa (19/8) di salah satu warung di Aceh Singkil. Sebab akibat tidak tegasnya
Plh BKPSDM Aceh Singkil dalam rekrutmen P3K diduga banyak temuan peserta siluman.
“Plh BKPSDM itu harus dicopot, selain
ketidakmampuannya mengurusi bawahan, ia juga memaksakan anak kandungnya masuk
sebagai peserta P3K, padahal sudah jelas anaknya ini tidak memenuhi syarat ikut
seleksi,” ucap Khabakasah.
Khabakasah juga menyebutkan, akibat
banyaknya indikasi peserta siluman disinyalir negara di rugikan milyaran rupiah dan perlu tindakan tegas dari
Bupati Aceh Singkil.
“Kami mengapresiasi pernyataan Wakil
Bupati yang katanya segera membentuk Satgas dalam penanganan P3K siluman yang
lulus, baik dari tahap satu hingga tahap 3 yang baru saja dilantik kemarin,
semoga disegerakan. Kami akan ikut memantau dan mengawasinya.” tegasnya.
Beliau juga mengatakan, Dalam pembentukan
satgas penanganan P3K Siluman, kepala
daerah harus terlebih dahulu mengganti Kepala BKPSDM serta Kabid dan Kasi yang
membidangi perekrutan P3K.
“Kalau belum dicopot mereka-mereka
yang bertanggung jawab akan pelaksanaan perekrutan P3K ini, maka saya yakinkan
percuma saja Satgas dibentuk toh tak akan ada eksekusi berarti,” imbuhnya.
Keyakinannya itu sangat mendasar,
sebab tanpa keseriusan pemkab Aceh Singkil dalam penanganannya akan semakin
banyak kerugian negara. Beliau memberi contoh, ,misalkan ada 500 peserta siluman lulus P3K, dapat di
prediksi berapa sudah kerugian negara selama satu tahun dan akan bertambah
kerugian negara jika para P3K siluman diperpanjang selama 5 tahun.” Satgas harus
cepat bekerja menindaklanjuti laporan-laporan tersebut agar uang negara bisa
terselamatkan,” terang Khabakasah.
Dugaan banyaknya P3K Siluman
dikarenanya adanya permainan oknum pejabat daerah yang menyelipkan nama
tertentu dengan memanipulasi dokumen atau surat pengalaman kerja. Disamping itu
masih kurangnya keterbukaan dalam proses seleksi dan pendataan menjadi kan
celah untuk berbuat semena-mena.
Secara
prosedural, seleksi PPPK mengandalkan verifikasi administrasi berbasis dokumen.
Jika seseorang memiliki dokumen pendukung seperti surat tugas atau pengalaman
kerja dari instansi pemerintah, maka ia bisa mengikuti seleksi. Di sinilah
celah penyalahgunaan terbuka. Surat tugas bisa saja dimanipulasi atau
dikeluarkan secara retrospektif oleh oknum pejabat yang memiliki wewenang.
Luar biasanya, proses itu diduga berjalan secara terstruktur demi kepentingan
sepihak dengan menzalimi pihak lain yang seharusnya mendapatkan porsi P3K tersebut.
Semoga
Bupati Aceh Singkil dapat meresponnya secara arif dan bijaksana demi peningkatan
kualitas ASN yang ada di Aceh Singkil. Sebab Kehadiran honor siluman sangat
merugikan 200 lebih honorer yang telah lama mengabdi. Mereka merasa tidak dihargai,
bahkan tersingkir dari seleksi hanya karena kalah skor atau kalah koneksi.
Fenomena ini merusak moral dan semangat pengabdian, karena kejujuran dan
kesetiaan tidak mendapatkan tempat yang sepantasnya. (MP)
Posting Komentar
0Komentar