Baraktime.com|Jakarta
Kabar duka atas meninggalnya Arya Daru Pangayunan, putra tunggal Dr. Ir. Subaryono, MSc — adik kandung bungsu dari almarhum Jenderal Polisi Djatmika — mengguncang publik nasional. Arya Daru adalah diplomat muda yang menjadi garda depan dalam isu kemanusiaan, namun justru ditemukan tewas secara misterius di kamar kosnya.
Merespons hal ini, prof. Dr. Nasomal saat telekonprensi dengan Agenanda Djatmika selaiu Ketua Umum Pokdar kamtibmas bayangkhara dan Priyono selaku Pimpinan Umum Media Putra Bhayangkara. Rabu (23/7).
Dalam pembicaraan yang berlangsung serius dan strategis tersebut, disepakati bahwa Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal akan menjadi pengawal utama jalur hukum, baik di dalam maupun luar negeri, demi membongkar tabir kematian almarhum Daru.
> “Kami sepakat bahwa kematian Daru harus diusut tuntas. Ini bukan hanya persoalan keluarga, tapi kehormatan negara. Bila diperlukan, jalur hukum internasional pun akan kami tempuh,” tegas Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal SH MH usai konferensi telepon tersebut.
Diplomat Muda, Pengabdi Tanpa Tanda Jasa
Arya Daru Pangayunan dikenal berani, bersih, dan berdedikasi tinggi dalam melindungi WNI, terutama dalam kasus TPPO di Asia Tenggara. Keberaniannya dianggap mengganggu jaringan gelap transnasional. Kini, publik mencium potensi kuat bahwa kematiannya bukan kecelakaan biasa, melainkan bisa jadi pembungkaman sistematis.
Langkah Hukum Dimulai
Penasihat hukum Media Putra Bhayangkara, Prof. Nasomal menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan langkah hukum yang melibatkan koordinasi antar lembaga, termasuk:
Pelibatan Komnas HAM dan Komnas Perempuan
Kajian keterlibatan jaringan transnasional oleh Interpol dan mitra regional
Desakan pembentukan tim investigasi independen
“Kami tak akan membiarkan pelaku atau dalang kematian Daru lolos dari keadilan. Jika negara tidak serius, kami akan bawa ini ke panggung hukum dunia,” ungkap Prof. Nasomal (Sn).
Posting Komentar
0Komentar