Baraktime.com|Sumbar
Perkembangan terbaru situasi bencana Alam yang melanda Sumatera
Barat telah berdampak luas bagi masyarakat khususnya kerusakan infrastruktur di
16 kabupaten/kota, dan warga terdampak mencapai214.032 jiwa.
Demikian diungkapkan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Gatot Tri
Suryanta pada Jum’at (5/12) sekira pukul 09.00 WIB sebagaimana dilansir media
Info Sumbar
Irjen Pol Gatot Tri Suryanta mengungkapkan, total warga
terdampak mencapai 214.032 jiwa. Menurutnya, angka ini menunjukkan skala
bencana yang sangat besar sehingga membutuhkan langkah penanganan terpadu dari
seluruh unsur pemerintah dan perangkat daerah.
“Kami
memastikan seluruh jajaran kepolisian dikerahkan untuk membantu evakuasi,
distribusi logistik, hingga pengamanan lokasi bencana,” ujarnya.
Dalam laporan resmi Polda Sumbar, jumlah korban jiwa tercatat
482 orang, terdiri dari 210 korban meninggal dunia, 22 luka berat, 36 luka
ringan, serta 214 warga yang hingga kini masih dinyatakan hilang. Kapolda
menambahkan bahwa proses pencarian korban terus dipacu dengan melibatkan tim
SAR gabungan, TNI–Polri, Basarnas, serta relawan.
“Proses identifikasi terus dilakukan oleh tim DVI Polda Sumbar.
Kami berkomitmen memberikan kepastian kepada keluarga korban secepat mungkin,”
katanya.
Kapolda
Sumbar juga memaparkan bahwa terdapat 483 kejadian bencana yang tercatat selama
periode ini. Dari jumlah tersebut, banjir menjadi kejadian terbanyak dengan 234
kasus, disusul tanah longsor sebanyak 151 kejadian.
Selain itu,
angin puting beliung, pohon tumbang, jalan amblas, banjir bandang, badai, serta
tiang listrik tumbang turut memperparah kondisi di lapangan.
Lebih
lanjut, 16 daerah yang terdampak meliputi Kota Padang, Kabupaten Agam, Padang
Pariaman, Pariaman, Solok, Kota Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh,
Tanah Datar, Pesisir Selatan, Pasaman, Pasaman Barat, Kabupaten Limapuluh Kota,
Solok Selatan, dan Kepulauan Mentawai.
Kapolda menyatakan seluruh Polres di wilayah tersebut telah
diberi instruksi untuk membuka posko siaga dan melakukan patroli kemanusiaan.
Irjen Pol
Gatot Tri Suryanta menegaskan, penanganan bencana membutuhkan kolaborasi semua
pihak. Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan
mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih berlangsung.
“Kami
meminta masyarakat segera melapor jika ada situasi yang membahayakan.
Keselamatan warga adalah prioritas utama,” katanya.
Polda
Sumbar memastikan bahwa seluruh proses penanganan, mulai dari evakuasi,
penyaluran bantuan, hingga pemulihan kondisi, dilakukan secara terkoordinasi.
Kapolda
menekankan bahwa pihaknya akan terus memperbaharui laporan situasi sebagai
bentuk transparansi dan upaya menjaga ketertiban selama masa tanggap darurat.(HM/Sumber
Infosumbar)


Posting Komentar
0Komentar