Baraktime.com|Medan
Salah satu gudang di Kawasan Industri Medan (KIM) III diduga menjadi tempat pengoplosan gas elpiji 3 kg bersubsidi. Sebelumnya, praktik serupa juga ditemukan di Jalan Pasar 7 Gang Ayam, Kecamatan Medan Deli.
Gudang yang terletak di tengah-tengah industri kim dan permukiman warga menimbulkan kekhawatiran akan bahaya kebakaran.
Praktik pengoplosan gas elpiji ini sebelumnya telah digerebek oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS), namun pemilik main kucingan sama APH. Pemilik usaha ilegal tersebut diduga memindahkan usahanya ke lokasi baru di KIM III yang dianggap jauh dari jangkauan aparat penegak hukum.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebut bahwa usaha tersebut diduga di beking oknum nakal yang bertugas Belawan.
Keberadaan gudang pengoplosan gas elpiji bersubsidi di Kawasan Industri Medan (KIM) III memang menjadi sorotan warga sekitar. Lokasi gudang yang tidak jauh dari pemukiman warga menimbulkan keresahan dan kekhawatiran akan bahaya kebakaran atau kecelakaan lainnya.
"Praktik pengoplosan gas elpiji bersubsidi ini diduga terus berlangsung tanpa hambatan di KIM III, Kota Medan, meskipun sebelumnya telah ada penggerebekan Pasar 7 oleh pomad dan Badan Intelijen Strategis (BAIS)," tidak ada efek jera ucap salah satu warga saat ditemui, Minggu (12/10/2025).
Warga berharap, aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan ketat dan penindakan terhadap praktik pengoplosan gas elpiji untuk mencegah kegiatan ilegal dan memastikan keselamatan warga sekitar kuatir tidak mendapat gas kg 3 elpiji.
Berdasarkan amatan media dan menurut keterangan warga, bahwa gas elpiji bersubsidi dikumpulkan dari berbagai pangkalan gas di Kota Medan dan luar kota. Kemudian, tabung gas elpiji diangkut menggunakan koldisel roda 6 bak tertutup mobil pick-up yang telah dimodifikasi untuk membawa gas elpiji ke gudang pengoplosan di KIM III.
"Katanya gas yang bersubsidi 3 Kg itu, disuntikan ke dalam tabung non subsidi dengan ukuran 12 Kg . Kalau mobil pick up yang mengangkut tabung setiap hari keluar masuk ke dalam gudang itu," tutur warga. (Tim)


Posting Komentar
0Komentar