Baraktime.com|Aceh
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian secara resmi melantik
Muzakir Manaf atau Mualem dan Fadhlullah atau Dek Fadh menjadi Gubernur dan
Wakil Gubernur Aceh priode 2025-2030 di gedung DPR Aceh, Rabu (12/2).
Pada acara pelantikan ini turut
dihadiri mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri kabinet Merah
Putih, dan sejumlah tamu undangan lainya serta sejumlah tokoh masyarakat dan
para pendukung Mualem-Dek Fadh. Dengan dilantiknya Mualem jadi Gubernur Aceh,
maka masa jabatan Pj Gubernur Aceh Safrizal telah habis.
Mendagri Tito menyampaikan selamat atas pelantikan sebagai
Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh sesuai dengan keputusan Presiden Republik
Indonesia Indonesia Nomor 13/B tahun 2025 tanggal 31 Januari 2025 tentang
Pemberhentian Penjabat Gubernur dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil
Gubernur Aceh masa jabatan tahun 2025-2030. Dirinya yakin Mualem dan Dek Fadh
mampu menjalankan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab.
"Saya percaya bahwa
saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung
jawab yang diberikan," sambung Tito.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf usai dilantik Mendagri Tito Karnavian
langsung menyatakan ingin mengeluarkan keputusan menghapus sistem QR Code bagi
pengendara untuk mengisi BBM subsidi di seluruh SPBU di provinsi tersebut.
Muzakir beralasan aturan kode
batang (barcode) untuk isi BBM subsidi di SPBU itu membuat orang yang bepergian
kewalahan. Dan, klaimnya, keresahan itu sering disampaikan warga kepada dirinya.
"PR hari ini adalah SPBU di Aceh tidak ada lagi istilah
barcode," ujar Muzakir Manaf dalam sambutannya usai dilantik jadi Gubernur
Aceh.
"Ini satu masalah.
Kadang-kadang orang mau bakar SPBU gara-gara barcode itu. Maka saya ambil
kesimpulan, saya hapus barcode seluruh Aceh," sambungnya.
Aceh merupakan salah satu
daerah dan proyek percontohan (pilot project) di Indonesia yang ditunjuk Pertamina
untuk menerapkan kebijakan penggunaan barcode pengisian BBM bersubsidi di SPBU.
Aturan menggunakan barcode untuk mengisi BBM itu sudah berlaku sejak akhir 2022
lalu.
Untuk mendapat barcode tersebut masyarakat diwajibkan mendaftar
nopol kendaraannya di aplikasi mypertamina sebelum dapat mengisi BBM bersubsidi
di SPBU.
Program tersebut awalnya
dinilai untuk menekan penyalahgunaan penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan
dan mengurangi antrean di SPBU.
Bagi kendaraan yang sudah
mendaftar jatah pengisiannya yaitu 120 liter per hari. Namun jika tidak
menggunakan barcode, kendaraan tidak dilayani untuk mengisi BBM subsidi di
SPBU.
Belum jelas langkah dari
Muzakir untuk memastikan penggunaan BBM bersubsidi itu agar tak disalahgunakan
pemakaiannya di tengah masyarakat. (MP)
Posting Komentar
0Komentar